Selasa, 21 November 2017

Kurangi Mengonsumsi Garam!



       Sebagian orang merasa harus menambahkan garam ke dalam makanannya, seperti soto, bakso, mi ayam, dan sebagainya. Padahal, kebiasaan buruk ini akan berdampak buruk terhadap tekanan darah, serta menambah risiko sebanyaak 3 kali lipat mengalami penyakit jantung, lho, guys.

       Garam memang diperlukan oleh tubuh, tetapi harus secukupnya dan tidak boleh berlebihan. Jika berlebihan, dapat membahayakan kesehatan tubuh. Sebab, garam merupakan sumber utama natrium, unsur yang sangat penting bagi kesehatan tubuh untuk menjaga keseimbangan cairan tubuh, mengirimkan rangsangan saraf, serta proses kontraksi dan relaksasi otot.

       Namun, mengonsumsi garam dalam jumlah berlebihan dapat merugikan kesehatan. Ini terkait dengan fungsi ginjal yang secara alami menjaga keseimbangan jumlah natriumdi dalam tubuh. Bila kadar natrium rendah, ginjal akan menahan pengeluarannya. Sebaliknya, bila kadar natrium tinggi, ginjal akan mengeluarkan kelebihannya dalam bentuk urine.

       Oh, iya, ternyata ginjal tidak dapat mengeluarkan natrium secara memadai, natrium akan terakumulasi di dalam darah. Nah, karena natrium bersifat menarik dan menahan air, volume darah akan meningkat. Peningkatan volume darah akan membuat jantung bekerja lebih keras untuk mengalirkan lebih banyak darah ke pembuluh darah dan meningkatkan tekanan darah. Hal ini akhirnya dapat menyebabkan hipertensi, pemyakit jantung, stroke, penyakit ginjal, dan masalah kesehatan lainnya.Oleh sebab itu, mengonsumsi garam sebaiknya tidak lebih dari 2,4 gram natrium setiap hari. Jumlah tersebut setara dengan 6 gram garam (sekitar 1 sendok teh). 




       Garam merupakan mineral yang terdiri atas 40% natrium dan 60% klorida. Kelebihan garam dapat menyebabkan gangguan kesehatan yang serius pada kesehatan, di antaranya rasa lapar, haus, lapar palsu, anemia, dan beberapap penyakit yang berkenaan dengan jantung, yaitu sebagai berikut.

1.      Tekanan darah tinggi (hipertensi)
       Mengonsumsi garam yang berlebihan diyakini dapat meningkatkan tekanan darah. Beberapa penelitian menemukan bahwa pada pasien yang menderita tekanan darah tinggi, terdapat kemajuan dalam penurunan tekanan darahnya saat mengurangi mengonsumsi garam

2.      Penyakit kardiovaskuler
       Tekanan darah yang tinggi akan mengakibatkan seseorang berisiko besar terserang penyakit serius yang berkenaan dengan kardiovaskuler seperti jantung dan stroke. Diketahui juga bahwa dengan mengurangi konsumsi garam 1 gram dapat memperkecil risiko stroke hingga seperenamnya.

3.      Pembesaran jantung
       Beberapa hasil medis menemukan jika asupan garam yang tinggi dapat membuat orang berisiko besar terkena left ventricular hypertrophy (pembesaran dari jaringan otot yang membentuk dinding utama jantung untuk memompa darah).

4.      Retensi cairan
       Volume cairan dalam tubuh ditentukan oleh jumlah natrium. Jika terlalu banyak mengonsumsi garam akibatnya ginjal akan sulit menghilangkannya dan mengakibatkan tubuh mempertahakan cairan yang dapat memicu pembengkakan.

5.      Ganguan sitem pencernaan
       Bakteri H. Pylori dapat berkolaborasi dengan garam yang masuk ke dalam tubuh. Dari kolaborasi ini akan menyebabkan tukak lambung, serta garam berlebih dapat mengurangi jumlah pepsin (enzim pencernaan) di dalam lambung yang dapat meningkatkan keasaman dan diare.

6.      Meningkatkan sekresi empedu
       Saat konsumsi makanan yang mengandung garam berlebih maka sekresi empedu akan meningkat yang mengakibatkan kepadatan darah semakin tinggi sehingga dapat mengurangi vitalitas. Hal ini juga dapat menyebabkan masalah kulit seperti wajah dan bibir kerimg serta terkadang mengakibatkan sakit dan pendarahan di bibir.

7.      Osteoporosis
       Akibat mengonsumsi garam berlebih dapat menghambat penyerapan kalsium dalam tubuh yang menyebabkan orang yang mengonsumsi kandungan garam berlebih terkena risiko osteoporosis.

       Nah, udah tau, kan, dampak negatif jika mengonsumsi garam berlebih? Yuk, kurangi mengonsumsi garam, ya, guys

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sepuluh Menit di November 2017 Bagian 6

        'Tumben Eka jelas ngomongnya. Biasanya setengah-setengah.' Entah mengapa kalimat ini membuatku ingat pada seseorang y...